|
Ne' Sapan - about 100 years old - is showing a happy face with typical Toraja neclaces and earrings |
The beloved Nene' Sapan passed away August 2012 at the age estimated
to be about 110 years. The family and relatives have agreed to put up a
burial ceremony on July 1st to July 6th 2013 in
Tonglo, Madandan about 10 km north of Makale
the capital of Tana Toraja (closeby the Rantetayo Airport). The family
members under the coordination of our uncle Tarukbua', the second son of
Nenek Sapan are preparing the huts around the house for the event.
Nenek
tercinta Ne' Sapan dipanggil yang Mahakuasa pada pertengahan Agustus
2012 yang lalu pada usia diperkirakan 110 tahun. Keluarga sudah sepakat
untuk memakamkan almahumah pada awal bulan Juli 2013 mendatang ini.
Acara pemakaman akan berlangsung pada 2-6 Juli 2013 di Tonglo, Madandan,
berdekatan dengan bandara Rantetayo - sekitar 10 km disebelah utara
Makale. Pada saat ini keluarga didukung warga kampung sedang menyiapkan
pondok-pondok sekitar rumah Nenek almarhum untuk acara tersebut.
Family members and close relatives have agreed to carry out of the funeral ceremony of the beloved Ne' Sapan with the following schedule of activities:
- June 15, 2013: Ma' pasurru'
- June 24, 2013: Manombon
- June 26, 2013: Ma' pasa' tedong
- June 28, 2013: Mello alang
- July 1, 2013: Ma' pasonglo'
- July 2-3, 2013: Mantarima tamu/karampoan
- July 4, 2013: Torro allo
- July 5, 2013: Mantunu
- July 6, 2013: Ma' Kaburu'/Meaa
It has been agreed also that at least 24 heads of buffaloes will be sacrificed for ne' Uttu' (
suru'). Ten of the buffaloes will be provided by the two eldest sons of her - A.J. Lolok my late father and Max Tarukbua', 5 heads for each of them. As the eldest son A.J.Lolok has passed away in 1995, the share of him are born by his 7 children, the owner of this blog is the oldest. The remaining 14 heads of buffaloes are shared by the 7 other children Ne' Sapan.
The preparation for the ceremony is currently on the way. Huts (
lantang) are being built around the house of Ne' Sapan in Tonglo with the help of the villagers.
The corpse of grandma Ne' Sapan is lying on her bed
Above and below: the family members get together to talk discuss the plan for the burial ceremony of grandma Nene' Sapan.
The funeral ceremony of beloved late Ne' Sapan will be as follows/
Rangkaian acara pemakaman Nenek tercinta Ne' Sapan adalah sbb:
- 15 June 2013: Ma'pasurru'
- 24 June 2013: Manombon
- 26 June 2013: Ma'pasa' tedong
- 28 June 2013: Mellau alang
- 1 July 2013: Ma'pasonglo'
- 2-3 July 2013: Mantarima tamu/karampoan
- 4 July 2013: Torro allo
- 5 July 2013: Mantunu
- 6 July 2013: Ma'kaburu'/meaa
MA'PASONGLO' - 1 JULI 2013
Ma'pasonglo' adalah mengarak Ne'Uttu' (peti di atas Saringan) bersama patungnya (tau-tau) keliling kampung. Semua kerbau yang akan dikorbankan pada acara pemakaman tersebut ikut serta dalam iring-iringan ini. Iring-iringan didahului dengan pembawa
tombi yaitu kain tradisional yang diikat pada ujung tiang kecil. Anak-anak dan cucu-cucu ikut dibelakang Saringan di bawah kain merah yang membentang ke belakang.
|
Tombi - kain tradisional ikut dibawa dalam iring-iringan |
|
Ne' Uttu' di atas Saringan diarak keliling kampung
diikuti sanak keluarga di bawah kain merah |
|
Anak-cucu beriringan dibawah kain merah |
|
Ne' Uttu' di atas Saringan diarak keliling kampung |
|
Tau-Tau - patung Ne' Uttu' diarak keliling kampung |
|
Setelah dipasonglo' Ne' Uttu' dikeluarkan dari Saringan
untuk dinaikkan ke Lakkian |
|
Ne' Uttu' dikeluarkan dari Saringan |
|
Ne' Uttu' dikeluarkan dari Saringan untuk
dinaikkan ke Lakkian |
|
Ne' Uttu' diangkat dari Saringan untuk
dinaikkan ke Lakkian |
|
Ne' Uttu' dinaikkan ke Lakkian |
|
Ne' Uttu' dinaikkan ke Lakkian |
|
Ne' Uttu' di Lakkian - Cucu Pertama bersama Istri |
KARAMPOAN / PENERIMAAN TAMU
2 & 3 Juli 2013
Pada hari Karampoan/Penerimaan Tamu - handai taulan/teman-teman datang menyatakan bela- sungkawa. Mereka beriringan masuk dalam Pondok Penerimaan Tamu (Lantang Karampoan). Tamu yang masuk beriringan disambut dengan bunyi lesung yang dibunyikan oleh sekelompok penabuh lesung yang menghasilkan irama yang merdu. Di sana mereka diterima oleh Keluarga (To Ma'rapu) dimana kelompok perempuand dari keluarga menyuguhkan siri (pangngan) kepada tamu perempuan dan kelompok laki-laki dari keluarga menyuguhkan rokok kepada tamu kelompok laki-laki. Setelah sapaan dari Keluarga, para tamu tersebut disuguhkan minuman (kopi dan teh) dengan kue. Setelah dijamu dalam Pondok Penerimaan, para tamu kemudian diarahkan ke pondok-pondok dari keluarga yang dituju untuk selanjutnya beristirahat dan dijamu makan.
|
Lesung dibunyikan sebagai untuk menyambut tamu yang masuk |
|
Para tamu beriringan masuk ke dalam Lantang Karampoan (Pondok Penerimaan Tamu) |
|
Tamu yang datang beriringan masuk dalam pondok penerimaan tamu |
|
Seorang tamu yang menggunakan sarong (tudung khas Toraja) |
|
Tamu-tamu yang diterima dan duduk dalam pondok penerimaan tamu |
|
Rombongan tim yang memberikan minuman kepada tamu |
|
Tim pelayan tamu beriringan dengan penganan - kue-kue |
|
Tamu yang datang biasanya membawa babi sebagai tanda turut berduka kepada anggota keluarga yang didatangi. Babi di atas ditujukan kepada Kelurag Sampean - anak tertua Ne' Uttu' |
|
|
Babi di atas ditujukan kepada Yance salah satu cucu buyut Ne' Uttu' |
|
|
|
|
MANTUNU / PEMOTONGAN KERBAU
5 Juli 2013
Pada hari Pantunuan, kerbau yang disediakan keluarga dibagikan kepada warga Kampung (Desa) yang sudah membantu penyelenggaraan acara pemakaman dalam berbagai bentuk. Kerbau dibagikan berdasarkan dusun (RT) - tiga kerbau per dusun. Kerbau-kerbau tersebut dikumpulkan di halaman kemudian masing-masing dusun secara bergiliran dipersilahkan memilih kerbau yang disukai. Selain itu Keluarga munyumbangkan satu ekor kerbau kepada Gereja Katolik dimana Ne' Uttu' terdaftar sebagai anggota dan satu kerbau kepada Pemerintah Desa untuk mendukung kegiatan pembangunan di desa Tonglo - domisili Ne' Uttu'.
|
Salah satu kerbaua Keluarga |
|
Salah satu kerbau Keluarga |
|
Kerbau Bonga - merupakan keharusan untuk diadakan untuk acara sekelas yang dilaksanakan Keluarga untuk Ne' Uttu' |
|
Kerbau dikumpulkan di halaman rumah Ne' Uttu' untuk dipilih masing-masing dusun secara bergiliran |
|
Kerbau dikumpulkan di halaman untuk dipilih oleh masing-masing Dusun |
|
Salah satu kerbau Keluarga |
|
Salah satu babi yang diberikan juga kepada dusun - satu ekor per dusun |
|
Perwakilan Keluarga - ppk Nata (salah seorang cucu Ne' Uttu') menyerahkan sumbangan keluarga satu ekor kerbau kepada Gereja yang diterima Ketua Panitia Pembangunan Gereja Katolik Tonglo |
|
Keluarga diwakili Nenek Anti' (Putra kedua Ne' Uttu') menyerahkan satu ekor kerbau kepada perwakilan Kepala Desa untuk membantu pembangunan desa |
|
Kerbau yang sudah dipilih masing-masing dusun kemudian disembelih |
|
Kerbau yang sudah disembelih kemudian dikuliti oleh warga |
|
Daging kerbau kemudian dipotong-potong, diikat, dan dibagikan kepada warga desa |
|
Daging kerbau dibagi kepada warga desa |
|
Daging kerbau dibagi kepada warga desa |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar